Senin, 18 Mei 2009

Budaya Indonesia

Borobudur

Borobudur ialah kuil atau candi agama Buddha yang terletak di desa Boro , Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Borobudur terletak kira-kira 100 km di barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Luasnya 2500 km persegi.Borobudur adalah stupa Buddha mazhab Mahayana, dan monumen Buddha terbesar di dunia. Ia dibina antara tahun 750 dan 850 masehi oleh pemerintah Jawa Dinasti Sailendra dan Sanjaya.


Prambanan

Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di Prambanan ialah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tegah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak. Renovasi candi ini dimulai pada tahun 1918, dan sampai sekarang belum selesai. Bangunan utama baru diselesaikan pada tahun 1953.


Keris

SALAH satu hasil cipta karsa dan karya adiluhung bangsa Indonesia adalah keris. Sebagai warisan budaya, berbagai corak atau jenis keris juga dapat kita jumpai di seluruh pelosok nusantara. Bahkan, bagi sebagian masyarakat, keris tidak hanya memiliki kekuatan isoteri, tetapi juga eksoteri.

Namun demikian, ada pula yang mengabaikan kedua hal itu, dan lebih pada kecintaan akan kandungan nilai historis. Alasannya, dengan melacak sejarah keris, akan dapat menguak sejarah masa lampau, saat keris itu dibuat.

Dalam perkembangan budaya masyarakat Jawa, keris dipercaya sebagai salah satu tolok ukur serta perlambang laki-laki sejati. Terlebih dengan munculnya pandangan bahwa kesempurnaan hidup seorang laki-laki harus memenuhi lima unsur, yakni curigo (keris/senjata), turonggo (kuda/kendaraan), wismo (rumah), wanito (istri), dan kukilo (burung/hiburan).

Misalnya soal senjata, apabila dikaitkan dengan kondisi sekarang, bisa diartikan dengan kekuasaan, pangkat, derajat. Kadang kala, seorang baru dikatakan laki-laki apabila memiliki kendaraan mewah, rumah besar berikut perabotan, dan istri cantik.

Meski secara materi telah tercukupi, ternyata masih belum bisa memuaskan apabila kebutuhan rohani, dalam hal ini hiburan belum terpenuhi.


Batik

Batik Kata Batik berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "titik". Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan "malam" (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya "wax-resist dyeing".

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Sejarah batik di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya.Kesenian batik ini secara umumnya menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX.


Wayang

Wayang kulit adalah seni pertunjukan yang telah berusia lebih dari setengah milenium. Kemunculannya memiliki cerita tersendiri, terkait dengan masuknya Islam Jawa. Salah satu anggota Wali Songo menciptakannya dengan mengadopsi Wayang Beber yang berkembang pada masa kejayaan Hindu-Budha. Adopsi itu dilakukan karena wayang terlanjur lekat dengan orang Jawa sehingga menjadi media yang tepat untuk dakwah menyebarkan Islam, sementara agama Islam melarang bentuk seni rupa. Alhasil, diciptakan wayang kulit dimana orang hanya bisa melihat bayangan.


Gamelan

Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati gamelan karena di kota inilah anda bisa menikmati versi aslinya.


Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog



Tidak ada komentar:

Posting Komentar